Jumat, 20 Februari 2009

WISATA YOGYAKARTA.



Pada liburan semester yang lalu, aku diajak eyangku ke Yogyakarya, disana aku bermalam di Hotel selama dua hari. Selama berada di Yogyakarta aku diajak ejangku keliling kota Yogyakarta, dengan menyewa mobil kijang seharga limaratus ribu rupiah untuk satu hari, ini mahal karena musim liburan semua hotel penuh dan penyewaan mobilpun habis disewa. Oleh karena itu kalau ingin ke Yogyakarta pada musim liburan harap pesan hotel dahulu jauh hari sebelum datang ke Yogyakarta. Pertama tama aku diajak ke daerah Bantul, disana banyak terdapat kerajinan kulit baik berupa sepatu, tas maupun barangf lain dari kulit.
Aku disana dibelikan topi kulit seharga Rp.130.000,-.


Sepulang dari Bantul aku diajak menuju Keraton Yogyakarta, waduh tempat parkir penuh sekali, karena musim liburan, aku sempat berkeliling didalam keraton yang bersejarah tersebut. Setelah dari keraton kami sekeluarga menuju Museum Kereta yang tidak jauh dari pintu masuk keraton, disana banyak terdapat berbagai model kereta, yang masing masing kereta mempunyai nama tersendiri. Dan kereta kereta tersebut sampai sekarang terawat dengan baik.
Setelah melihat lihat kerata dalam musem tersebut kami sekeluarga menyempatkan diri naik andong tetapi beroda empat, semacam delman khas Yogyakarta, dengan membayar sepuluh ribu rupiah kami berkeliling melewati jalan Malioboro yang ramai dan penuh sesak dengan para pendatang.

Pulangnya karena waktu sudah siang aku diajak makan dirumah makan Gudeg Ibu Juminten yang terkenal itu, memang menurut eyang enak dan lezat tapi karena aku kurang suka, jadi aku makan pakai ayam goreng saja.
Karena waktu sudah sore, maka kami kembali ke hotel. Malamnya kami keluar untuk mencari makanan khas Yoga lainnya jaitu bakmie rebus, yang dimasak dengan menggunakan anglo.

Minggu, 08 Februari 2009

WISATA BAHARI LAMONGAN

Pada liburan semester tahun kemarin, aku diajak wisata ke Taman Wisata Bahari Lamongan, karena tidak jauh dari rumah kampung halaman kakekku di Jombang, kurang lebih 60 km yang bisa ditempuh melalui kota Tuban. Tempat wisata ini tidak kalah dengan wisata Pantai Ancol Jakarta.
Dengan menggunakan kendaraan Toyota Kijang buatan tahun 1985 milik Eyang Widodo, aku berangkat beserta saudara2 dari Jombang, melaui kota Ploso, Ngimbang, Babat yang terkenal dengan wingko-nya.
Sesampai di Lamongan, tepatnya didesa paciran kami langsung menuju taman Wisata Bahari Lamongan (WBL).
Disana banyak terdapat berbagai arena hiburan maupun yang bersifat edukasi/pendidikan. Ada tempat bermain Gokart, ketangkasan, Istana bawah laut, motor cross, playround remaja, bumpers car dan lain lain masih banyak lagi yang aku lupa menyebutnya.
Dan yang tidak ketinggalan adalah kolam renang, dimana berenamg adalah hobiku, disini aku berenang bersama saudara2 dari Jombang lainnya.
Tidak jauh dari tempat ini terdapat juga tempat wisata berupa gua yang dikenal dengan nama Gua Maharani. Didalam gua ini banyak terdapat stalaktit dan stalagmit yang sangat indah sekali.
Pulangnya tidak lupa membeli oleh oleh wingko babat di kota Babat kota asalnya.
Silahkan mencoba.

LAWANG SEWU

Sewaku pulang dari Sleman aku diajak mampir kekota Semarang, karena waktu sudah sore langsung mencari Hotel disekitar dekat simpang lima, dan akhirnya dapat Hotel Telomoyo yang terletak di Jalan Gajah Mada Semarang, tidak jauh dari Simpang Lima Kota Semarang. Malamnya aku diajak jalan jalan ke Simpang Lima dan akhirnya makan nasi pecel yang berada di simpang lima, yang dikenal dengan nama pecel Ibu Sri, warung tenda ini sangat dikenal sekali oleh masyarakat Semarang, karena rasanya yang nikmat dan harganya juga tidak mahal.

Setelah aku makan nasi pecel, lalu diajak ke sebuah bangunan tua yang dikenal dengan nama Lawang Sewu, yang menurut sejarahnya, Lawang Sewu dahulunya merupakan kantor dari Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda Semarang yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali.
Pada waktu aku memasuki gedung tersebut bulu kudukku terasa berdiri, karena begitu masuk suasananya gelap sekali, tidak ada penerangan apapun, sehingga terlihat seram dan angker.
Dipintu masuk terdapat juga seorang paranormal yang buka praktek, yang konon bisa mengusir hantu.
Pulang dari Lawang Sewu, aku diajak mampir beli oleh oleh khas Semarang, yaitu bandeng asap dan wingko.

Sabtu, 07 Februari 2009

KALIURANG

Waktu lebaran tahun kemarin, aku diajak eyangku pulang kekampung halamannya di Jombang, pulangnya aku diajak mampir ke Kaliurang yang letaknya di kota Sleman, Jogyakarta. Aku diajak menginap dirumah saudara Eyang yang berada tidak jauh dari Kaliurang, waktu malam hari hawanya dingin sekali apalagi waktu itu hujan gerimis, sehingga menambah dinginnya suasana.
Paginya aku diajak jalan jalan ke Kaliurang, disana terdapat taman wisata, hiburan berupa band, menunggang kuda, pemandian, kereta kelinci untuk berkeliling disekitar Kaliurang dan ada juga tempat bermain anak anak serta flying fog.
Disana aku sempat mandi dikolam renang yang berada dilereng gunung, aduh dingin sekali waktu aku nyemplung kekolam, apalagi yang mandi hanya tiga orang.
Setelah selesai mandi aku berkeliling Kaliuarang dengan mengendarai kereta kelinci.
Setelah puas berkeliling disana aku masuk tempat bermain anak anak dimana ada flying fog dan aku kepingin juga melihat anaka anak sebayaku lagi naik flying fog.
Pulangnya aku melanjutkan perjalanan pulang menuju Jakarta, dengan mampir dahulu di Kota Semarang.