
Setelah aku makan nasi pecel, lalu diajak ke sebuah bangunan tua yang dikenal dengan nama Lawang Sewu, yang menurut sejarahnya, Lawang Sewu dahulunya merupakan kantor dari Nederlandsch Indishe Spoorweg Naatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1903 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda Semarang yang dahulu disebut Wilhelmina Plein.
Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang banyak sekali.
Pada waktu aku memasuki gedung tersebut bulu kudukku terasa berdiri, karena begitu masuk suasananya gelap sekali, tidak ada penerangan apapun, sehingga terlihat seram dan angker.
Dipintu masuk terdapat juga seorang paranormal yang buka praktek, yang konon bisa mengusir hantu.
Pulang dari Lawang Sewu, aku diajak mampir beli oleh oleh khas Semarang, yaitu bandeng asap dan wingko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar